Peternakan adalah usaha yang memiliki peluang
bisnis yang menjanjikan, banyak orang yang sudah menggeluti usaha dibidang ini.
Sebagai peternak tentunya selain mengetahui perhitungan keuntungan juga
mengetahui hambatan-hambatan dalam usaha peternakan. Beberapa hambatan dalam
usaha peternakan salah satunya adalah penyakit ayam. Perubahan cuaca yang tidak
menentu, cuaca ekstrim, sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan ayam
terkena penyakit.
Berikut adalah jenis-jenis penyakit pada unggas yang bisa anda baca dan anda cermati agar anda bisa lebih waspada terhadap hewan peliharaan anda :
1.
Snot/Coryza
Penyakit
Snot Atau Coryza Di Sebabkan Oleh Bakteri Haemophillus Gallinarum. Penyakit
Snot Dapat Menyerang Ayam Semua Umur Dan Terutama Menyerang Anak Ayam, Biasanya
Penyakit ini Muncul Akibat perubahn Musim Dan Banyak Di Temukan Di Daerah
Tropis. Perubahan Musim Biasanya Akan Mempengaruhi Angka Kesehatan Ayam
Morbiditas Kawanan Unggas Bervariasi Antara 1-30%. Moralitas Atau Angka
Kematian Yang Di Timbulkan Oleh Penyakit Mencapai 30%.
gejala
penyakit Snot pada ayam adalah :
1.
ayam terlihat
mengantuk, sayapnya turun
2.
keluar lendir dari
hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
3.
muka dan mata bengkak
akibat pembengkakan sinus infra orbital
4.
terdapat kerak
dihidung
5.
napsu makan menurun
sehingga tembolok kosong jika diraba
6.
ayam mengorok dan
sukar bernapas
7.
pertumbuhan menjadi
lambat.
Upaya Pencegahan Yang Dapat Di Lakukan Adalah Dengan Menjaga Kebersihan Kandang Dan Lingkungan Dengan Baik. Kandang Sebaiknya Terkena Matahari Langsung Sehingga Mengurangi Kelembaban. Kandang Yang Lembah Dan Basah Memudahkan Timbulnya Penyakit ini.
2.
Berak Kapur atau Pullorum
Pullorum merupakan
penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak
kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang
sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga
menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar.
Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan
bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun
Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%.
Gejala yang timbul adalah :
Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%.
Gejala yang timbul adalah :
1.
napsu makan menurun
2.
kotoran encer dan
bercampur butiran-butiran putih seperti kapur
3.
bulu dubur melekat
satu dengan yang lain
4.
jengger berwarna
keabuan
5.
badan anak ayam
menjadi menunduk
6.
sayap terkulai
7.
mata menutup
Pencegahan
: Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki
sertifikat bebas salmonella pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan
formaldehyde 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari
kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan
3.
Berak Hijau
Penyebab
penyakit ini belum diketahui secara pasti, demikian pula pengobatannya. Selama
ini penyakit ini diduga disebabkan oleh bakteri sejenis Salmonella pullorum.
Penularan berak hijau sangat mudah yaitu melalui kontak langsung termasuk
saat jantan mengawini betina dan melalui pakan dan minuman yang terkontaminasi
dengan ayam yang sakit. Pengaruh penyakit ini dapat sampai ke DOC keturunan
induk yang sakit.
Gejala penyakit ini adalah:
Gejala penyakit ini adalah:
1.
jengger berwarna biru
2.
mata lesu
3.
napsu makan menurun
4.
sekitar pantat
terlihat memutih dan lengket.
4.
Kolera
Penyebab
penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida.
Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam
petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis.
Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati.
Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan.
Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba.
Sedangkan pada serangan kronis didapatkan gejala sbb:
Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba.
Sedangkan pada serangan kronis didapatkan gejala sbb:
1.
napsu makan berkurang
2.
sesak napas
3.
mencret
4.
kotoran berwarna
kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk
5.
jengger dan pial
bengkak serta kepala berwarna kebiruan
6.
ayam suka
menggeleng-gelengkan kepala
7.
persendian kaki dan
sayap bengkak disertai kelumpuhan
8.
lesi yang didapatkan
pada unggas yang mengalami kematian pada kolera akut
5.
Chronic Respiratory Disease (CRD) / ngorok / Air
Sac / Sinusitis
Penyakit Biasa Juga Di
Sebut Juga Dengan Chronic Respiratory Disease ( CDR ) atau Mikoplamosis atau
Sinusitis atau Air Sac.Penyakit Cronic Respiratory Disease Di Sebabkan oleh
Bakteri Microplasma Galisepticum. Biasanya Menyerang Ayam Usia 4-9 Minggu.
Penularan Terjadi Melalui Kontak Langsung,Peralatan Kandang,Makan Dan Minum,Manusia,Telur
Tetas atau DOC yang Terinfeksi.
gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu:
gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu:
1.
batuk-batuk
2.
napas berbunti atau
ngorok
3.
keluar cairan dari
lubang hidung
4.
nafsu makan turun
5.
produksi telur turun
6.
ayam suka
menggeleng-gelengkan kepalanya
6.
Colibacillosis
Penyebab
penyakit ini adalah Escherichia coli. Problem yang ditimbulkan dapat infeksi
akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga
infeksi ringan dengan angka kesakitan dan kematian yang rendah.infeksi dapat
terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada
gastrointestinal. Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau diikuti oleh infeksi
sekunder. Infeksi sekunder yang menyertai penyakit ini adalah Mycoplasma
gallisepticum. Semua umur dapat terkena penyakit ini, namun yang paling banyak
adalah ayam usia muda.
Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur pada saat inkubasi.
Berikut ini gejala yang timbul pada penyakit ini adalah:
Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur pada saat inkubasi.
Berikut ini gejala yang timbul pada penyakit ini adalah:
1.
napsu makan menurun
2.
ayam lesu dan tidak
bergairah
3.
bulu kasar
4.
sesak napas
5.
kotoran banyak
menempel di anus
6.
diare
7.
batuk
7.
Tetelo / Newcastle Disease (ND) / Sampar Ayam /
Pes Cekak
Penyakit Telelo atau
Newcastle Disease (ND) biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam
ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang
menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan , Penyakit ini disebabkan oleh virus
Paramyxo, ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan
terinfeksi.
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
1.
excessive mucous di
trakea
2. gangguan pernapasan
dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas
3.
ayam tampak lesu
4.
napsu makan menurun
5.
produksi telur menurun
6.
mencret, kotoran encer
agak kehijauan bahkan dapat berdarah
7. jengger dan kepala
kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan
hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.
8.
Gumoro / Infectious Bursal Disease
Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.
gumoro
menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb:
1.
napsu makan berkurang
2.
ayam tampak lesu dan
mengantuk
3.
bulu tampak kusam dan biasanya
disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat
4.
peradangan di sekitar
dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri.
5.
jika tidur, paruhnya
menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu.
9.
Bronchitis / Infectious Bronchitis
Penyakit
ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan.
Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah:
Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah:
1.
batuk
2.
bersin
3.
rattling
4.
susah bernapas
5.
keluar lendir dari
hidung
6.
terengah-engah
7.
napsu makan menurun
8.
gangguan pertumbuhan
10. Cacingan /
Worm Disease / Cacingan pada ayam
Secara
umum, seorang penulis menggambarkan gejala penyakit cacingan pada ayam adalah
sbb:
1.
tubuh ayam menjadi
kurus
2.
nafsu makan berkurang
3.
sayap kusam dan
terkulai
4.
kotoran encer,
berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah
5.
pertumbuhan lamban
Faktor utama penyebab ayam sakit adalah karena kecerobohan dalam mengelola peternakan yang diakibatkan oleh faktor-faktor :
· Sanitasi yang tidak
benar, dengan ciri peternakan menjadi kotor, bau dan terkesan jorok
· Tidak melakukan
pembersihan rutin dan pemberian obat dan vitamin kepada unggas yang ada., dan tidak dilakukannya vaksinasi pada unggas.
Namun
jangan kawatir , semua penyakit pasti ada obatnya. Sekarang ada antibiotic
unggas dari putra unggas nusantara sebagai pencegah, mengobati dan membasmi
wabah penyakit unggas anda.
1. AVISPRO antibiotika
unggas
1. Antibiotik (mencegah dan mengatasi penyakit Coryza (Snot), CRD, dan penyakit yang
ditimbulkan oleh bakteri E. coli,Salmonella pullorum, Salmonella gallinarum, Pasteurella multocida,
Mycoplasma dan lain sebagainya)
2. Antiviral (mencegah serangan virus ND, Gumboro, Marek, Fowl pox, IBD, dsb –vaksinasi tetap
diperlukan)
3. Antifungal (mencegah penyakit akibat jamur)
4. Antioksidan (pelindung sel dari radikal bebas)
5. Antiinflamasi (mencegah peradangan dan infeksi)
6. Detoksifikasi (membersihkan racun dan mengurangi kadar kolesterol dari produk unggas)
7. Mengurangi resiko stres
8. Meningkatkan nafsu makan
KOMPOSISI
Tiap ml mengandung:
• Ekstrak Propolis _______________________ ± 1%
• Ekstrak Zingiber officinale ____________ ± 5%
• Ekstrak aneka herbal pilihan ___________ ± 5%
• Total stgar ____________________________ ± 3%
Volume: 500 ml/ botol (1 dos isi 15 botol)
Volume Tutup ± 10 ml
Dosis:
• 1 ml/liter air minum (dianjurkan terutama pada umur 2 minggu dan 4 minggu secara intensif setiap
hari untuk pencegahan)
• 2 ml/liter air minum (hanya pada saat ternak unggas sakit, berikan sampai sembuh total, untuk
pengobatan)
2. PRONTECH
PronTech adalah
produk antimicrobial compound terbaik saat ini untuk melindungi, mencegah dan
membasmi 99,99% virus, bakteri dan jamur. Telah terbukti efektif untuk membasmi
virus H1N1,H5N1, Influenza, New Castle Desease, Corona Virus, Gumboro dan
lain-lain. Juga bekerja dengan sangat ampuh dalam mengatasi bakteri E. coli,
salmonella tiphosa, salmonella choleraesuis,streptococcus pneumoniae,
staphylococcus aureus dan lain-lain.
PronTech terbukti cepat mengatasi mengatasi ayam ngorok atau cekres sebagai gejala awal adanya serangan berbagai penyakit. Jika ngorok atau cekres ini segera ditangani dengan PronTech maka insyaAlloh ayam akan cepat pulih seperti sedia kala.
1 botol PronTech cukup untuk ayam populasi 5.000 ekor.
PronTech diproduksi oleh United Promotions Inc. (UPI – USA) telah mendapat sertifikasi NON CARSINOGEN dari:
1. O.S.H.A. - Occupational Safety Health Administration
2. I.A.R.C. - International Agency for Research on Cancer
3. N.T.P. - National Toxicology Program
Pengobatan:
• 1 gr PronTech per liter air (setara 400 ppm)
semprotkan ke ayam/bebek/ternak yang sakit terutama di sekitar kepalanya sampai
terhirup dan terminum, atau
• 1 gr PronTech per 16 liter air (setara 25 ppm) untuk minum ayam/bebek/ternak yang sakit - jangan diberikan pada saat setelah vaksin
• 1 gr PronTech per 16 liter air (setara 25 ppm) untuk minum ayam/bebek/ternak yang sakit - jangan diberikan pada saat setelah vaksin
Pencegahan saat ada wabah:
• 1 gr PronTech per liter air (setara 400 ppm) semprotkan ke seluruh bagian kandang