Jumat, 08 Januari 2016

Macam-macam penyakit ayam

Peternakan adalah usaha yang memiliki peluang bisnis yang menjanjikan, banyak orang yang sudah menggeluti usaha dibidang ini. Sebagai peternak tentunya selain mengetahui perhitungan keuntungan juga mengetahui hambatan-hambatan dalam usaha peternakan. Beberapa hambatan dalam usaha peternakan salah satunya adalah penyakit ayam. Perubahan cuaca yang tidak menentu, cuaca ekstrim, sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan ayam terkena penyakit. 


Berikut adalah jenis-jenis penyakit pada unggas yang bisa anda baca dan anda cermati agar anda bisa lebih waspada terhadap hewan peliharaan anda :


1.        Snot/Coryza

Penyakit Snot Atau Coryza Di Sebabkan Oleh Bakteri Haemophillus Gallinarum. Penyakit Snot Dapat Menyerang Ayam Semua Umur Dan Terutama Menyerang Anak Ayam, Biasanya Penyakit ini Muncul Akibat perubahn Musim Dan Banyak Di Temukan Di Daerah Tropis. Perubahan Musim Biasanya Akan Mempengaruhi Angka Kesehatan Ayam Morbiditas Kawanan Unggas Bervariasi Antara 1-30%. Moralitas Atau Angka Kematian Yang Di Timbulkan Oleh Penyakit Mencapai 30%.
gejala penyakit Snot pada ayam adalah :

1.         ayam terlihat mengantuk, sayapnya turun
2.         keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
3.         muka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital
4.         terdapat kerak dihidung
5.         napsu makan menurun sehingga tembolok kosong jika diraba
6.         ayam mengorok dan sukar bernapas
7.         pertumbuhan menjadi lambat.

Upaya Pencegahan Yang Dapat Di Lakukan Adalah Dengan Menjaga Kebersihan Kandang Dan Lingkungan Dengan Baik. Kandang Sebaiknya Terkena Matahari Langsung Sehingga Mengurangi Kelembaban. Kandang Yang Lembah Dan Basah Memudahkan Timbulnya Penyakit ini.

2.        Berak Kapur atau Pullorum

Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun
Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%.
Gejala yang timbul adalah :

1.         napsu makan menurun
2.         kotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapur
3.         bulu dubur melekat satu dengan yang lain
4.         jengger berwarna keabuan
5.         badan anak ayam menjadi menunduk
6.         sayap terkulai
7.         mata menutup
Pencegahan : Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan


3.        Berak Hijau

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, demikian pula pengobatannya. Selama ini penyakit ini diduga disebabkan oleh bakteri sejenis Salmonella pullorum. Penularan berak hijau  sangat mudah yaitu melalui kontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan melalui pakan dan minuman yang terkontaminasi dengan ayam yang sakit. Pengaruh penyakit ini dapat sampai ke DOC keturunan induk yang sakit.

Gejala penyakit ini adalah:

1.         jengger berwarna biru
2.         mata lesu
3.         napsu makan menurun
4.         sekitar pantat terlihat memutih dan lengket.

4.        Kolera

Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan.

Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba.

Sedangkan pada serangan kronis didapatkan gejala sbb:

1.         napsu makan berkurang
2.         sesak napas
3.         mencret
4.         kotoran berwarna kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk
5.         jengger dan  pial bengkak serta kepala berwarna kebiruan
6.         ayam suka menggeleng-gelengkan kepala
7.         persendian kaki dan sayap bengkak disertai kelumpuhan
8.         lesi yang didapatkan pada unggas yang mengalami kematian pada kolera akut


5.        Chronic Respiratory Disease (CRD) / ngorok / Air Sac / Sinusitis 

Penyakit Biasa Juga Di Sebut Juga Dengan Chronic Respiratory Disease ( CDR ) atau Mikoplamosis atau Sinusitis atau Air Sac.Penyakit Cronic Respiratory Disease Di Sebabkan oleh Bakteri Microplasma Galisepticum. Biasanya Menyerang Ayam Usia 4-9 Minggu. Penularan Terjadi Melalui Kontak Langsung,Peralatan Kandang,Makan Dan Minum,Manusia,Telur Tetas atau DOC yang Terinfeksi.
gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu:

1.         batuk-batuk
2.         napas berbunti atau ngorok
3.         keluar cairan dari lubang hidung
4.         nafsu makan turun
5.         produksi telur turun
6.         ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya


6.        Colibacillosis 

Penyebab penyakit ini adalah Escherichia coli. Problem yang ditimbulkan dapat infeksi akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan dengan angka kesakitan dan kematian yang rendah.infeksi dapat terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal. Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau diikuti oleh infeksi sekunder. Infeksi sekunder yang menyertai penyakit ini adalah Mycoplasma gallisepticum. Semua umur dapat terkena penyakit ini, namun yang paling banyak adalah ayam usia muda.

Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur pada saat inkubasi.

Berikut ini gejala yang timbul pada penyakit ini adalah:

1.         napsu makan menurun
2.         ayam lesu dan tidak bergairah
3.         bulu kasar
4.         sesak napas
5.         kotoran banyak menempel di anus
6.         diare
7.         batuk
  
7.        Tetelo / Newcastle Disease (ND) / Sampar Ayam / Pes Cekak

Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (ND) biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan , Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo, ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi.

Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:

1.         excessive mucous di trakea
2.       gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu                         bernapas
3.         ayam tampak lesu
4.         napsu makan menurun
5.         produksi telur menurun
6.         mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah
7.         jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar,                           kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher                         terpuntir.

8.        Gumoro / Infectious Bursal Disease

Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.

Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.

       gumoro menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb:

1.         napsu makan berkurang
2.         ayam tampak lesu dan mengantuk
3.         bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat
4.         peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri.
5.         jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu.


9.        Bronchitis / Infectious Bronchitis

Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan.

Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah:

1.         batuk
2.         bersin
3.         rattling
4.         susah bernapas
5.         keluar lendir dari hidung
6.         terengah-engah
7.         napsu makan menurun
8.         gangguan pertumbuhan

10.    Cacingan / Worm Disease / Cacingan pada ayam

Secara umum, seorang penulis menggambarkan gejala penyakit cacingan pada ayam adalah sbb:

1.         tubuh ayam menjadi kurus
2.         nafsu makan berkurang
3.         sayap kusam dan terkulai
4.         kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah
5.         pertumbuhan lamban

Faktor utama penyebab ayam sakit adalah karena kecerobohan dalam mengelola peternakan yang diakibatkan oleh faktor-faktor :

·           Sanitasi yang tidak benar, dengan ciri peternakan menjadi kotor, bau dan terkesan jorok

·         Tidak melakukan pembersihan rutin dan pemberian obat dan vitamin kepada unggas yang ada.,            dan  tidak dilakukannya vaksinasi pada unggas.

Namun jangan kawatir , semua penyakit pasti ada obatnya. Sekarang ada antibiotic unggas dari putra unggas nusantara sebagai pencegah, mengobati dan membasmi wabah penyakit unggas anda.



1. AVISPRO antibiotika unggas

MANFAAT

1. Antibiotik (mencegah dan mengatasi penyakit Coryza (Snot), CRD, dan penyakit yang
ditimbulkan oleh bakteri E. coli,Salmonella pullorum, Salmonella gallinarum, Pasteurella multocida,
Mycoplasma dan lain sebagainya)

2. Antiviral (mencegah serangan virus ND, Gumboro, Marek, Fowl pox, IBD, dsb –vaksinasi tetap
diperlukan)

3. Antifungal (mencegah penyakit akibat jamur)

4. Antioksidan (pelindung sel dari radikal bebas)

5. Antiinflamasi (mencegah peradangan dan infeksi)

6. Detoksifikasi (membersihkan racun dan mengurangi kadar kolesterol dari produk unggas)

7. Mengurangi resiko stres

8. Meningkatkan nafsu makan

KOMPOSISI

Tiap ml mengandung:
• Ekstrak Propolis _______________________ ± 1%
• Ekstrak Zingiber officinale ____________ ± 5%
• Ekstrak aneka herbal pilihan ___________ ± 5%
• Total stgar ____________________________ ± 3%
Volume: 500 ml/ botol (1 dos isi 15 botol) 
Volume Tutup ± 10 ml

Dosis:
• 1 ml/liter air minum (dianjurkan terutama pada umur 2 minggu dan 4 minggu secara intensif setiap
hari untuk pencegahan)
• 2 ml/liter air minum (hanya pada saat ternak unggas sakit, berikan sampai sembuh total, untuk
pengobatan)


http://www.putraunggas.com/p/harga-produk_30.html

2. PRONTECH

PronTech adalah produk antimicrobial compound terbaik saat ini untuk melindungi, mencegah dan membasmi 99,99% virus, bakteri dan jamur. Telah terbukti efektif untuk membasmi virus H1N1,H5N1, Influenza, New Castle Desease, Corona Virus, Gumboro dan lain-lain. Juga bekerja dengan sangat ampuh dalam mengatasi bakteri E. coli, salmonella tiphosa, salmonella choleraesuis,streptococcus pneumoniae, staphylococcus aureus dan lain-lain.

PronTech terbukti cepat mengatasi mengatasi ayam ngorok atau cekres sebagai gejala awal adanya serangan berbagai penyakit. Jika ngorok atau cekres ini segera ditangani dengan PronTech maka insyaAlloh ayam akan cepat pulih seperti sedia kala.

1 botol PronTech cukup untuk ayam populasi 5.000 ekor.

PronTech diproduksi oleh United Promotions Inc. (UPI – USA) telah mendapat sertifikasi NON CARSINOGEN dari:

1. O.S.H.A. - Occupational Safety Health Administration
2. I.A.R.C. - International Agency for Research on Cancer
3. N.T.P. - National Toxicology Program

Pengobatan:
• 1 gr PronTech per liter air (setara 400 ppm) semprotkan ke ayam/bebek/ternak yang sakit terutama di sekitar kepalanya sampai terhirup dan terminum, atau
• 1 gr PronTech per 16 liter air (setara 25 ppm) untuk minum ayam/bebek/ternak yang sakit - jangan diberikan pada saat setelah vaksin

Pencegahan saat ada wabah:
• 1 gr PronTech per liter air (setara 400 ppm) semprotkan ke seluruh bagian kandang


http://www.putraunggas.com/p/harga-produk_30.html